WahanaListrik.com | Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi pelaku bentrok yang terjadi di karaoke Double O di Jalan Sungai Maruni Kota Sorong, Papua Barat.
"Pelaku dalam kasus tersebut sudah teridentifikasi. Namun, belum dilakukan penangkapan," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Ramadhan mengatakan, terduga pelaku yang sudah diidentifikasi itu masih didalami.
Yang terpenting, kata Ramadhan, saat ini Polda Papua Barat telah memastikan situasi Kota Sorong aman dan terkendali.
Selain itu, bantuan dari Brimob Polda Papua untuk mengamankan situasi juga masih berlangsung.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
"Untuk sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran terhadap gedung tempat hiburan karaoke, saat ini masih dilakukan pendalaman dan penyidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo meralat jumlah korban tewas dalam bentrok tersebut.
Dedi sebelumnya menyebut ada 19 orang yang tewas dalam insiden itu.
"Untuk (jumlah) korban (tewas) berubah. 17 yang terbakar di tempat hiburan malam Double O dan satu meninggal akibat penganiayaan," ungkap Dedi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (25/1/2022).
Dedi menyampaikan, 17 korban yang meninggal dunia di tempat karaoke tersebut adalah para pekerja. Di antaranya penyanyi, penari, dan pemandu lagu.
Dedi mengatakan, pihaknya merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat imbas bentrokan itu.
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi.
Tak hanya itu, Dedi menyebut, Polda Papua Barat jajaran juga telah bertemu dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai guna mencegah timbulnya aksi serupa.
"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," ujar Dedi.
Mantan kapolda Tengah ini menambahkan, Polda Papua Barat jajaran saat ini masih mencari pelaku dari bentrokan yang terjadi pada Selasa dini hari itu.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut," ujarnya. [Tio]