WahanaListrik.com | Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak terus merebak dan makin serius.
Di Amerika Serikat, sejumlah negara bagian melaporkan kasus yang menyerang anak-anak usia 1 bulan hingga 16 tahun tersebut.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
Sebagaimana dilaporkan ABC7 Chicago, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan peringatan kesehatan nasional terkait hepatitis misterius parah pada pasien anak di Alabama.
Setelah peringatan tersebut, seperti dilansir Fox News, Kamis (5/5/2022), setidaknya 10 negara bagian lainnya melaporkan kasus serupa, yakni Minnesota, Delaware, Louisiana, North Carolina, Illinois, Tennessee, New York, Georgia, California, dan Wisconsin.
Para pasien anak berusia di antara 1 bulan hingga 16 tahun didapati memiliki gejala khas hepatitis akut yakni penyakit kuning, sakit perut, dan diare.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
Mulanya, pada kasus pertama di Alabama, CDC menyebutkan pasien anak tidak memiliki masalah medis yang signifikan dengan 5 dari 9 pasien tertular adenovirus tipe 41 yaitu virus yang selama ini dikenal sebagai virus penyebab flu.
Morbidity and Mortality Weekly Report, baru-baru ini, melaporkan bahwa pada akhirnya CDC memperoleh hasil biopsi hati 6 pasien yang menunjukkan berbagai tingkat hepatitis tidak menunjukkan adanya bukti adenovirus pada patologi.
Saat ini, para peneliti sedang menyelidiki kemungkinan hepatitis misterius ini dengan adenovirus.
Meski dari 50 jenis adenovirus yang diketahui, tipe adenovirus 41 biasanya hanya menyebabkan gejala pernapasan atau gastrointestinal, bukan hepatitis parah seperti yang terjadi saat ini.
Maka dari itu, lewat penyelidikan ini juga dicari kemungkinan dari virus lain, racun lingkungan, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis parah pada anak-anak.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, terkait merebaknya hepatitis akut misterius di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, Kementerian Kesehatan RI sudah mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan waspada.
"Ini belum dapat diketahui karena hepatitisnya belum diketahui penyebab, dan bersamaan Covid-19 harus diwaspadai. Terutama karena menyerang anak-anak jangan sampai angka kematian menjadi meningkat, apalagi pada kelompok lansia," ungkap Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, beberapa waktu lalu. [Tio]