WahanaListrik.com | Sebuah fakta baru terungkap pada persidangan di hari Selasa, 26 April.
Seorang psikologi yang direkrut pengacara Johnny Depp menyatakan Amber Heard mengalami gangguan kepribadian.
Baca Juga:
Polisi Periksa 3 Saksi dan Pelapor Terkait Kasus Dugaan Penggelapan Suami BCL
Dr. Shannon Curry mengatakan dia sudah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi medis Heard lebih dari 12 jam pada Desember 2021.
Ia menjelaskan ada beberapa tanda bahwa seseorang mengalami kondisi tersebut.
Beberapa di antaranya adalah perubahan yang tidak stabil dalam emosi, hubungan pribadi, dan reaksi terhadap hal tertentu.
Baca Juga:
Jessica Iskandar Jalani Program Bayi Tabung untuk Kehamilan Ketiganya
“Orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian itu terambang di tengah hitam dan putih.
Mereka menjadi orang yang sempurna namun kemudian menjadi sampah,” jelas Shannon Curry mengutip Straits Times.
“Mereka bisa bereaksi secara kasar, mereka bisa bereaksi secara fisik. Bahkan mereka bisa abusif kepada pasangannya. Seperti berakting,” tambahnya.
Menurut Curry, Amber Heard tidak mengalami gangguan stres pasca trauma atau PTSD melainkan gangguan kepribadian.
Ia malah melebih-lebihkan pernyataannya soal PTSD.
“Ada indikasi yang cukup bahwa dia melebihkan gejala PTSD ketika ditanya. PTSD adalah salah satu gangguan yang paling mudah dipalsukan,” jelasnya.
Johnny Depp membantah bersikap abusif terhadap mantan istrinya dan menuding sebaliknya.
Pernyataan ini masuk ke dalam gugatan Depp kepada Heard atas pencemaran nama baik yang mencoreng namanya.
Setelah itu, Depp menggugat Heard lagi setelah kalah melawan The Sun pada November 2020.
Media itu menyebut Depp sebagai pemukul istri yang mengarah kepada Amber Heard. [Tio]