WahanaListrik.com | Mereka yang pesimis terhadap mobil listrik mungkin akan terkejut, melihat data terbaru yang disampaikan oleh International Energy Agency atau IEA.
Organisasi yang dibentuk pada 1974 dan berbasis di Paris, Prancis tersebut menunjukkan hasil riset terbaru mereka mengenai kendaraan listrik, baik yang berbasis baterai maupun hybrid.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Dilansir dari laman Paultan, Jumat (11/2/2022), penjualan mobil listrik pada tahun lalu mencapai 6,6 juta unit di seluruh dunia.
Angka itu naik dua kali lipat, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, maka total saat ini ada kurang lebih 16 juta unit kendaraan listrik beroda empat yang melintas di jalanan.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Jumlah itu setara dengan 9 persen dari seluruh mobil yang ada di muka bumi saat ini.
Adanya belasan juta unit mobil berteknologi canggih itu, membuat kebutuhan akan daya listrik per tahun menjadi sekitar 30 terawatt per jam.
Angka itu setara dengan daya setrum yang digunakan oleh seluruh warga di Irlandia.
China menjadi wilayah di mana angka penjualan kendaraan listriknya paling banyak, yakni 3,4 juta unit pada tahun lalu.
Salah satu alasannya, yakni karena pemerintah Negeri Tirai Bambu memberikan insentif untuk setiap pembelian unit mobil yang ramah lingkungan itu
Bantuan subsidi itu dikurangi sebanyak 30 persen mulai tahun ini, membuat banyak warga China memutuskan untuk melakukan pembelian pada 2021.
Uniknya, mobil listrik terlaris di negara itu yakni Wuling Mini EV tidak masuk dalam daftar yang memperoleh insentif.
Penjualan mobil listrik di Eropa juga meningkat 70 persen pada tahun lalu, di mana ada 2,3 juta unit yang dikirimkan ke konsumen.
Jerman menjadi negara yang paling banyak mengadopsi kendaraan itu.
Penjualan mobil listrik di negara berkembang seperti Brasil dan Indonesia belum menunjukkan angka yang berarti, di mana populasinya masih di bawah satu persen akibat harga yang relatif mahal. [Tio]