WahanaListrik.com | Keadaan kurang baik dialami pengelola gerai Texas Chicken di Indonesia, PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI).
Perseroan masih mengalami kerugian di tahun lalu yang berefek pada pemotongan gaji karyawan dan pemutusan kontrak.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Dikutip dari penjelasan CSMI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 18 April, restoran Texas Chicken memotong gaji karyawan di kantor pusat serta cabang hingga 50 persen.
Perseroan juga menutup beberapa gerai di Jakarta.
Manajemen mengakui telah mengambil kebijakan terhadap karyawan sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
Selain memangkas gaji, perseroan juga telah memutus kontrak karyawan yang telah habis.
Perseroan menyatakan, telah merumahkan tanpa gaji karyawan jika restoran tutup atau tidak memerlukan tenaga. Dan hingga saat ini, total restoran Texas Chicken khanya tersisa 22 gerai yang mayoritasnya berlokasi di Sumatera Utara seperti Medan dan Binjai.
Sebagai informasi, perseroan telah menutup semua gerai di Jakarta. Total penjualan Texas Chicken terpantau konsisten mengalami penurunan.
Mengutip laporan keuangan CSMI per kuartal III 2021, perseroan masih membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp18,77 miliar. Penjualan Texas Chicken sebesar Rp 45,83 miliar di kuartal III 2021, tak mampu banyak menolong kinerja perusahaan.
Pasalnya, beban pokok penjualan perseroan di kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 20,57 miliar.
Kemudian beban usaha sebesar Rp 41,54 miliar, beban lain-lain Rp 2,20 miliar, dan beban pajak penghasilan Rp 280,41 juta.
Adapun jika dirinci, CSMI mencatatkan penjualan sebesar Rp 6,52 miliar pada Januari 2021. Lalu terkoreksi hingga Rp 2,24 miliar pada Agustus 2021.
Perseroan mencetak pemulihan penjualan pada Januari 2022 ke posisi Rp 5,88 miliar.
Hal itu membuat kas perseroan tertekan menjadi Rp 8,4 miliar atau hanya sebesar 7,43 persen dari total aset.
Manajemen mengakui kecilnya kas disebabkan oleh pembelian persediaan dan pembayaran operasional. Padahal perseroan sempat memproyeksikan laba bersih sebesar Rp 10,7 miliar pada 2021.
"Pengelola mall tidak bisa negosiasi kembali atau tidak memberi diskon karena pengunjung sepi. Selain itu beban penjualan dan administrasi umum bersifat tetap tidak bisa dipenuhi dari penjualan yang ada," jelas manajemen Texas Chicken. [Tio]