"Namun jika tak sesuai dan tak bisa membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia, IBC tidak akan akuisisi Proyek Odin," ungkap Ahok.
Proyek Odin mengacu pada Odin Automotive SARL, perusahaan yang berbasis di Luksemburg. Kelak, IBC disebut-sebut masuk melalui Odin Automotive.
Baca Juga:
Siap Kembangkan Baterai Listrik di Tanah Air, Menteri BUMN Ajak PLN dan IBC ke China
Ahok merasa ada yang janggal dengan pemaparan direksi PPI terkait rencana pembelian StreetScooter. Apalagi mereka menyebutkan akan masuk pasar AS dan China. Ahok mengingatkan, dalam pengambilan keputusan, pejabat tak boleh memberikan future value tanpa dasar kuat.
Direktur Hubungan Kelembagaan Mind Id, Dany Amrul Ichdan mengungkapkan, pihaknya masih mengevaluasi menyeluruh dan negosiasi bisnis yang lebih detail untuk transaksi akuisisi.
"Hal ini agar dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi BUMN dan visi besar ekosistem EV baterai untuk Indonesia, jadi perlu pendalaman berbagai hal," kata dia.
Baca Juga:
Ajak PLN dan IBC Kunjungi China, Menteri BUMN Ingin Jalin Kerjasama Baterai EV
Dany memastikan, selama belum ada kesepakatan, maka belum ada keputusan final untuk rencana akuisisi StreetScooter.
Sejatinya, para pemegang saham IBC, seperti Mind Id, PLN dan Antam disebut-sebut keberatan dengan rencana akuisisi StreetScooter.
"Bahkan karena mereka menolak, kepemilikan saham PLN akan dialihkan ke Pertamina dan posisi Antam digantikan oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA) di IBC," kata salah satu sumber.