“Kerja sama ini akan fokus mengembangkan pemimpin perempuan di sektor energi untuk ikut mengatasi perubahan iklim, sekaligus mendukung Women Economic Empowerment,” kata Sinthya.
Sinthya menjelaskan PLN menilai lingkungan kerja yang ramah terhadap perempuan mampu mendorong eksistensi perempuan dalam berkontribusi bagi negara.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Proaktif Laporkan Pohon dan Bangunan yang Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik
PLN sendiri, lanjut Sinthya, memberikan kesempatan besar bagi perempuan untuk membangun karier.
Dengan porsi 20 persen perempuan yang menjadi pegawai PLN, menandakan banyak ruang yang diberikan perusahaan untuk perempuan berdaya guna dan berkontribusi bagi negara.
Untuk women empowerment, ada banyak program yang dihelat oleh PLN misalnya kolaborasi, webinar, PLN women summit bersama corporate university, lalu partnership dengan mitra luar negeri.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
“Program kerja di PLN, dua tahun terakhir ini membangun struktur yang baru, ikut dalam Srikandi BUMN. Pada April 2021, kita membentuk Srikandi PLN.
Banyak program yang dibangun agar kapasitas dan kapabilitas pegawai perempuan bisa semakin ditingkatkan,” ujar Sinthya.
Untuk praktik kesetaraan gender, Sinthya juga menegaskan PLN terus berusaha memberikan ruang kerja yang kondusif untuk terus meningkatkan kemampuan perempuan untuk menorehkan prestasi.