WahanaListrik.com | Pemerintah hingga kini terus galakan adanya konversi LPG ke kompor induksi.
Salah satu keuntungannya tentu saja adanya penghematan lantaran selama ini LPG harus didatangkan dari luar negeri yang menguras kas negara.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Berdasarkan perhitungan PT PLN (Persero), pengalihan LPG yang selama ini diimpor ke energi listrik untuk 30 juta penerima manfaat akan menghemat Rp 27,3 triliun selama empat tahun.
Angka penghematan itu berasal dari penghematan impor LPG sebesar Rp 25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp 1,4 triliun.
“Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor LPG ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi,” kata Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN (02/12/2021).
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Bob optimistis program konversi LPG ke kompor induksi bisa terlaksana berkaca dari kesuksesan konversi minyak tanah ke LPG. Dalam konversi minyak tanah ke LPG, pemerintah perlu menerbitkan beleid setingkat Peraturan Presiden sebagai landasan hukumnya.
“Kita harus luncurkan perpres ini (untuk konversi kompor induksi) setelah itu baru kita bangun bersama-sama. Ini kepentingan bangsa, bukan kepentingan PLN ataupun Pertamina,” ujarnya.
PLN telah berinisiatif mengkampanyekan penggunaan kompor induksi dimana sejak dua tahun lalu telah diluncurkan program 1 juta kompor induksi dengan fokus kampanye ke pelanggan.