WahanaListrik.com | 235 ribu anak harus kehilangan akibat dampak bahaya asap rokok setiap tahunnya di Indonesia.
Data ini dipaparkan Istiqomatul Hayati, wartawan Tempo.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Menurutnya peran media sangat berperan penting dalam mengedukasi anak dan masyarakat agar tidak mengisap rokok
"Setiap tahunnya pengguna rokok terus meningkat, berdasarkan data riset kesehatan dasar tercatat tahun 2018 total jumlah perokok kita menjadi 65,7 jiwa dan membuat kita bertengger di urutan ketiga di dunia setelah China dan India," kata Istiqomatul Hayati berbicara terkait Kawasan Tanpa Rokok di Kota Makassar secara daring, Rabu (25/5/2022).
Prevalensi perokok pasda usia remaja 15 tahun ke atas di Indonesia terus meningkat tercatat 29 persen di tahun 2021. Untuk kota Makassar sendiri mencapai angka 51 persen pada tahun 2018 di usia 15-19 tahun. Sedangkan pada tahun 2019 untuk pelajar diangka 61 persen.
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
"Terdapat beberapa alasan pengguna rokok di Indonesia termasuk makassar cukup tinggi diantaranya rendahnya harga rokok kita dan belum maksimalnya penerapan Perda KTR," lanjutnya.
Menurutnya di Indonesia sudah ada 375 kabupaten kota yang membuat regulasi itu, 15 diantaranya dihasilkan selama pandemi dan masih ada 147 daerah lagi yang belum membuat aturan KTR," kata Istiqomatul.
Alasannya, kata Istiqomatul, masih ada daerah yang ‘ogah-ogahan’ membuat regulasi KTR.