Tidak hanya itu, sederet aksi korporasi juga mewarnai perjalanan BRI Group pada 2021.
Salah satunya adalah keberhasilan BRI dalam right issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro dengan nilai mencapai Rp96 triliun.
Baca Juga:
Industri Kelapa Sawit Berperan Strategis bagi Perekonomian Indonesia
Right Issue BRI tersebut menjadikan yang terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ketiga di Asia dan nomor tujuh di dunia.
Atas kesuksesan aksi korporasi tersebut, kini BRI Group terkonsolidasi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam Holding Ultra Mikro.
Kinerja yang terdorong optimal ini tercermin dari penyaluran kredit BRI hingga akhir tahun 2021 yang tercatat tumbuh 7,16 persen yoy (bank only), angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24 persen.
Baca Juga:
Pemerintah Luncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan Untuk Percepat Inklusi Keuangan
"Secara bank only seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dengan driver utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98 persen yoy. Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97 persen yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55 persen dan segmen korporasi tumbuh 2,37 persen," paparnya.
Hingga akhir kuartal IV 2021 aset BRI konsolidasian tercatat mencapai Rp1.678,09 triliun atau tumbuh 4,23 persen yoy.
Total kredit dan pembiayaan BRI secara konsolidasian juga telah menembus seribu triliun rupiah, tepatnya sebesar Rp1.042,87 triliun.