Ford memiliki kurang dari 2% dari pasar kendaraan penumpang India ketika menghentikan produksi di negara itu, setelah berjuang selama lebih dari dua dekade untuk menghasilkan keuntungan.
Restrukturisasi ke mobil listrik dinilai positif oleh para analis.
Baca Juga:
Ford Hadirkan 2 Kendaraan Terbarunya di Bandung
"Langkah ini memungkinkan Ford untuk tetap membuka pintu untuk masuk kembali ke India jika diputuskan demikian di tahap selanjutnya," kata Gaurav Vangaal, Associate Director, Light Production Forecasting di IHS Markit.
Dia mengatakan, ada keuntungan biaya untuk manufaktur di India dan Ford secara historis mengekspor kendaraan ke Amerika Utara dan Eropa.
"Keduanya sekarang merupakan pasar EV yang besar dan berkembang," kata Vangaal.
Baca Juga:
Raksasa Produsen Mobil Ford Bakal Luncurkan Mobil Virtual dan EV
"Ford harus membuktikan bahwa India juga dapat bersaing dalam hal biaya untuk membuat EV, yang membutuhkan investasi besar untuk melokalisasi rantai pasokan," katanya, seraya menambahkan bahwa Ford juga perlu mencari tahu bagaimana Ford akan mendapatkan baterai lithium-ion.
Komentar Ford untuk mengeksplorasi India sebagai pusat manufaktur EV muncul setelah proposal perusahaan untuk mencari insentif di bawah skema pemerintah senilai USD3,5 miliar atau sekitar Rp 50,2 triliun untuk mobil listrik disetujui
Rencana tersebut merupakan landasan agenda pemerintah Modi untuk memotong impor minyak dan mengurangi polusi dengan memberikan manfaat hingga 18% dari investasi baru yang dilakukan oleh perusahaan untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik dan bahan bakar hidrogen.