Padahal sebelumnya hal itu tak pernah dilakukannya ketika minyak goreng berharga normal.
"Antrinya harus pagi-pagi, sebelum minimarketnya buka. Kalau kemarin pas mahal-mahalnya ya dibeli tapi ukurannya (gorengannya) dikecilin biar nggak rugi," ujar Sunaimah, penjual gorengan di Jalan Kaliurang Barat ini.
Baca Juga:
Pemerintah Bersinergi dengan Pelaku Usaha Luncurkan Program Migor Rakyat, Ini Tujuannya
Karyawan toko minimarket di Sawojajar Kota Malang Rahayu Ajeng mengungkapkan, bila stok minyak goreng di minimarketnya diakui cukup langka.
Biasanya minyak goreng tiba dua hari sekali, tetapi sekali datang stoknya langsung habis.
"Kalau sekali datang langsung habis dibeli ibu-ibu. Kemarin datang langsung habis stoknya, nggak lama stoknya habis," ujar dia.
Baca Juga:
Industri Wajib Sediakan Minyak Goreng Curah Bagi Masyarakat dan Usaha Mikro Kecil
Padahal setiap pembelian di minimarket tersebut, disebut Rahayu telah dibatasi maksimal satu orang dua liter minyak goreng.
"Kita pembeliannya dibatasi khusus untuk minyak goreng subsidi. Satu orang maksimal boleh beli dua liter, dengan dicatat KTP-nya," ungkapnya. [Tio]