Sebelumnya dilaksanakan pemantauan hilal, atau rukyatul hilal di beberapa lokasi di Indonesia. Tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag pada 99 titik di Indonesia.
Para petugas Rukyatul Hilal merupakan ahli-ahli Hisab Rukyat di seluruh penjuru Nusantara, yang dalam pelaporannya dilengkapi dengan pernyataan di bawah sumpah, sehingga integritas dan kredibilitasnya terjamin.
Baca Juga:
Bupati Samosir Ungkap Peluang Investasi Meningkat di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Hasil pengamatan hilal tersebut kemudian akan dilaporkan dalam Sidang Isbat Penetapan Awal Syawal antara Menteri Agama bersama dengan ormas-ormas Islam.
"Kita mengundang ormas Islam untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, dalam keterangan kepada media yang dikutip Minggu 1 Mei.
Selain itu pihaknya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak.
Baca Juga:
Penghargaan untuk Bupati Kotim atas Dukungan Implementasi ETLE
Adapun pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia.
"Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang,” pungkas Adib. [Tio]