Sementara untuk Fourth Partner Energy, Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam pengembangan tenaga surya.
"Di India sendiri pengembangan PLTS telah menjadi program nasional selama lebih dari satu dekade, kami akan terus berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui EMITS untuk dapat semakin mengembangkan tenaga surya di Indonesia dan mengintensifkan langkah dekarbonisasi yang dilakukan Indika Energy Group," tutur Vivek Subramanian, CoFounder dan Executive Director Fourth Partner Energy.
Baca Juga:
Waspada Impermanent Loss, Kerugian Kripto yang Bisa Diminimalisir!
Sejauh ini, EMITS telah melakukan kemitraan bersama dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia yang menjalankan bisnis di area perkebunan, pulp and paper, pembangkit listrik, pertambangan, produk kayu, gedung perkantoran, pelabuhan (green port).
Pada Maret 2022, EMITS menandatangani perjanjian dengan PT Mangole Timber Producer yang merupakan bagian dari Sampoerna Kayoe Group untuk membangun PLTS ground-mounted berkapasitas 12 MWp dan sistem baterai 3 MWh di wilayah operasional Sampoerna Kayoe Group yang berlokasi di Mangole, Maluku Utara.
Saat ini kapasitas baterainya merupakan yang terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Pemerintah Fokus Jaga Strategi Jangka Menengah-Panjang Ditengah Ketidakpastian Global
Pembentukan EMITS merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan 50 persen pendapatan dari sektor nonbatubara pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050. [Tio]