"Kita harus menjadi laboratorium bencana bagi dunia untuk menguji ketangguhan dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional AdexcoAndrian Cader mengatakan, dalam pameran tersebut, Adexco memperlihatkan kecanggihan teknologi Indonesia dalam penanggulangan bencana, mulai dari tahap mitigasi, penanganan saat bencana dan pasca bencana.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Bengkulu Bangun Infrastruktur Jalan dan Jembatan Pasca-Bencana Alam
"Ini adalah kerja sama Penthahelix mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha dan seluruh stakeholder lainnya untuk menunjukkan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi bencana. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita tangguh, dan teknologi dalam negeri yang mendukung," ujarnya.
Salah satu kecanggihan teknologi Indonesia adalah pembangunan rumah domus yang bisa dibangun dalam lima hari saja. Juga teknologi drone, mobil multiguna, dan berbagai macam produk lainnya.
Kepala BNPB Suhariyanto mengatakan, analisis para ahli, bencana dan fenomena alam yang terjadi di seluruh dunia, 45 persen terjadi di kawasan Asia. Sejumlah bencana seperti gempa dan tsunami melanda berbagai wilayah Asia dan telah mengakibatkan ratusan ribu korban jiwa serta kerugian dengan total ratusan milyar rupiah.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Bangun Tanggul dan Dua Jembatan di Desa Tapandullu Rp21,8 M
"Indonesia juga sangat rawan bencana, mulai dari tsunami, gempa Lombok, gempa dan likuivasi Palu, letusan gunung di Sinabung, Merapi, Semeru memperkaya khasanah Indonesia dalam penanganan bencana," ujarnya. [Tio]