Kebanyakan, orang bergosip karena bergosip itu menyenangkan.
Dengan membicarakan hal negatif dan rahasia orang lain, seseorang merasa berkuasa dan memperkuat egonya. Gosip juga membuat seseorang merasa lega karena tidak mengalami musibah yang sama.
Baca Juga:
Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, Penyidik Periksa Ahli Autopsi Psikologis
Kadang kala, obrolan gosip juga mengalir dan hampir tan disadari.
Biasanya untuk memecah kehidupan rutin yang monoton dan membumbui percakapan.
Menurut studi tahun 2015 oleh X. Peng dkk., orang yang mendengar gosip positif atau negatif tentang diri merkea sendiri menunjukkan lebih banyak aktivitas di korteks prefrontal otak mereka.
Baca Juga:
Manfaat Data dari Smartwatch Diungkap Pakar, Apa Saja?
Bagian tersebut membantu orang menavigasi perilaku sosial yang kompleks.
Caudate nucleus, pusat penghargaan di otak diaktifkan sebagai respons ketika seseorang mendengar gosip negatf tentang selebritas.
Bisa ditebak, seseorang akan lebih bahagia ketika mereka mendengar gosip positif tentang diri mereka sendiri dan merasa gelisah ketika mendengar gosip negatif. [Tio]