“Tidak ada kebutuhan yang cukup mendesak untuk (membangun) jembatan melintasi Amazon,” kata Walter Kaufmann, Ketua Rekayasa Struktural (Struktur Beton dan Desain Jembatan) di Institut Teknologi Federal Swiss (ETH) Zurich, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Senin (30/5/2022).
Menurut Kaufmann, sungai Amazon jauh dari lokasi ideal untuk pembangun jembatan, karena memiliki serangkaian batu cadas alami yang perlu ditaklukkan oleh para insinyur dan pekerja konstruksi.
Baca Juga:
Politeknik Transportasi SDP Palembang Mengadakan Diklat untuk Pelaku Transportasi Sungai dan Danau
Ditambah sungai Amazon yang berkelok-kelok melalui daerah yang jarang penduduknya, sehingga pembangunan jembatan tidak terlalu mendesak.
Untuk kota-kota yang berbatasan dengan sungai, transportasi perahu dan feri adalah sarana yang ideal untuk memindahkan barang dan orang. Dengan perahu dan feri, membuat perjalanan sedikit lebih cepat.
Selain itu, perubahan posisi aliran sungai sepanjang musim yang drastis, baik lebar dan kedalamannya, akan membuat mempersulit membangun konstruksi yang kokoh. Pada musim hujan lebar sungai Amazon bisa mencapai 48 km dan kedalaman lebih dari 15 meter.
Baca Juga:
Pencarian ABK Tugboat yang Terbakar di Sungai Barito Dihentikan Setelah Sepuluh Hari
“Lingkungan di Amazon tentu saja termasuk yang paling sulit [di dunia]. Tentu saja, ada juga kesulitan teknis dan logistik. Tantangan ini akan menjadi unik,” kata Kaufmann. [Tio]