Lebih lanjut, Sugeng juga mengatakan tidak hanya mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan ini pun juga nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan terbukanya lapangan kerja baru di bidang pariwisata.
Sebagai tambahan informasi, memantapkan posisinya sebagai BUMN konstruksi yang ahli dalam pembangunan bendungan, disamping Bendungan Multifungsi Bintang Bano, saat ini Brantas Abipraya juga tengah merampungkan 15 paket pekerjaaan pembangunan bendungan yang juga merupakan proyek strategis nasional.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Beberapa diataranya adalah Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah yang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.
Di usianya yang kini menginjak 41 tahun, Brantas Abipraya juga merupakan BUMN konstruksi yang telah merampungkan proyek bendungan terbanyak, yaitu 43 bendungan.
“Dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) apalagi saat pandemi Covid-19 ini, dalam penyelesaian semua pengerjaan konstruksi, Brantas Abipraya selalu prioritaskan penerapan protokol kesehatan di proyek sehingga tidak mengganggu proses penyelesaian proyek bendungan ini,” tutup Sugeng. [Tio]