WahanaListrik.com | Konglomerat kelapa sawit di Indonesia menjadi sorotan, lantaran ketika banyak masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng murah.
Mereka semakin tajir melintir, mengingat harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terus melonjak hingga berada di kisaran USD2.010 per ton pada bursa komoditas Rotterdam dari data 9 Maret 2022.
Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Investasi Inklusif, BP Batam Gelar Pertemuan Tatap Muka Dengan Pelaku Usaha
Seperti diketahui minyak goreng yang dikonsumsi di Indonesia dihasilkan dari minyak kelapa sawit atau CPO, yang harganya terus meninggi.
Sebagai salah satu negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejumlah perusahaan kelapa sawit yang pendapatannya mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
Adapun produksi sawit di Tanah Air terkonsentrasi pada 3 wilayah yakni Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Baca Juga:
Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Gubernur Jabar Sentil Kades Klapanunggal
Tingginya harga CPO dunia berdampak terhadap kehidupan konsumen.
Apalagi minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting) dan komoditas strategis industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan ketersediaannya memiliki peran penting bagi aspek sosial dan ekonomi.
Berdasarkan penelitian KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), konsentrasi pasar (CR4) minyak goreng hanya sebesar 46,5% dan dimotori oleh empat produsen besar.