"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace, UMKM, koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita," ucapnya.
Namun di sisi lain, Jokowi mengakui memang banyak yang harus kita benahi dari hulu sampai hilir agar UMKM Indonesia naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Perekonomian
Mulai dari kemasan sampai branding harus dibenahi agar semakin kompetitif.
Untuk itu, Jokowi mengatakan bahwa dirinya telah menandatangan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.
"Saya ingin ekonosistem kewirausaah kita semakin baik dan akan lahir lebih banyak wirausaha-wirausaha muda yang baru, wirausaha-wirausaha muda yang produktif, kreatif dan yang siap memajukan UMKM Indonesia dan siap bersaing di pasar global," ucapnya.
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Jokowi juga meminta kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk menghadirkan data tunggal UMKM yang mengarah pada pengembangan agar lebih fokus.
"Kita harus memiliki basis data tunggal UMKM yang bisa menavigasi pengembangan UMKM agar lebih fokus, agar lebih terarah dan berkelanjutan dan membawa pelaku usaha kecil generasi maju dan sejahtera," tuturnya. [Tio]