Tak disangka pipa itu menyentuh kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang membentang di atas rumahnya.
Kedua tangannya melepuh hingga merusak jaringan saraf. Dia sempat dilarikan ke RS Santi Graha Seririt. Namun langsung dirujuk ke RS Sanglah Denpasar, karena luka bakarnya cukup parah.
Baca Juga:
Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Seorang PNS di Tuban Tewas di Sawahnya
Tim dokter di RS Sanglah Denpasar menyarankan agar tangan Gede Dion diamputasi. Sejak itu dia kehilangan kedua tangannya.
Namun lengannya masih berfungsi normal. Kini dia mengoptimalkan lengannnya untuk kegiatan sehari-hari. Ia mengaku tak ada kendala berarti saat beraktivitas.
“Kalau aktivitas saya biasa. Cuma kalau makan pakai alat bantu. Agak sulit juga kalau pakai sepatu. Jadi harus dibantu,” ujar Dion.
Baca Juga:
Tragedi Kamp Brasil: 9 Orang Tewas Tersengat Listrik
Sejak magang di Bagian Prokom Setda Buleleng, dia kini tinggal di Sekretariat Buleleng Social Community, salah satu komunitas dan yayasan sosial di Buleleng. Kebetulan dia juga anak asuh dari Buleleng Social Community.
“Kalau harus bolak-balik ke Pangkungparuk, jauh juga. Hampir satu jam perjalanan. Sementara tinggal di BSC dulu. Kakak-kakak relawan juga ramai di sana,” ungkapnya.
Dion mengaku sudah tertarik dengan dunia desain grafis sejak masih SMP.