Senada dengan Kang Dedi, salah satu petani di Desa Jambanan, Saman (80) mengatakan, kemungkinan besar hama tikus menyerang karena tidak ada lagi predator pemangsa di sawah.
“Tahun ini ada (tikus) tapi tinggal sedikit lagi. Sekarang kurang lebih dua minggu lagi panen. Tapi ya itu harga jual gabahnya jatuh, beli pupuknya mahal,” ucapnya.
Baca Juga:
Ratusan Warga Keracunan Hidangan Hajatan di Sragen
Oleh karena itu, Saman berharap, harga pupuk bisa turun dan tidak susah didapatkan. Utamanya sewaktu panen, harga jual gabah tidak jatuh.
Dalam kesempatan itu, ia menceritakan kejadian jerat listrik yang memakan korban jiwa di desanya.
Awalnya, kata Saman, korban tersebut hendak ke pasar, tetapi ditemukan tewas di sawah.
Baca Juga:
Yamaha Nmax Jadi Kendaraan Dinas Pemkab Semarang
“Sawah itu punya adik saya dipasang kawat diisi listrik supaya tikus masuk kena setrum mati. Tapi katanya, ini orang (korban) kurang normal jadi mau jual ayam ke pasar harusnya lewat jalan raya malah lewat sawah,” ucapnya.
Untuk diketahui, Saman adalah seorang pensiunan guru yang masih aktif ke sawah dengan menggunakan sepeda.
Meski sudah lanjut usia, Saman masih getol rajin ke sawah. Sebelumnya ia kerap menggunakan sepeda motor.