WahanaListrik.com | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kebijakan ekonomi hijau dan investasi hijau yang difokuskan pada pengembangan energi bersih mampu menciptakan lapangan kerja baru yang lebih berkelanjutan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan berdasarkan angka Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), energi baru terbarukan (EBT) sudah menyediakan lapangan kerja bagi 12 juta orang di tahun 2020.
Baca Juga:
Kemenkeu Sebut UMKM Cetak Lapangan Kerja Lebih dari 100 Juta Orang
"Rumusnya 1 megawatt perlu sekitar 30 orang tenaga kerja baru, jadi kalau kita mendorong EBT, kita membuka lapangan kerja," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (10/2/2022).
Dadan menjelaskan pekerjaan-pekerjaan di sektor energi bersih sudah dikategorikan sebagai industri padat karya karena ada intervensi teknologi kendaraan listrik, pemasangan panel surya, efisiensi energi, hingga peningkatan pengelolaan limbah.
IRENA mencatat pertumbuhan tenaga kerja global di sektor energi bersih terus mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun.
Baca Juga:
Erick Thohir Beberkan Tantangan Berat Anak Muda ke Depan
Angkanya meningkat sekitar 65 persen dari tahun 2012 yang baru menyerap 7,3 juta tenaga kerja
Angka ini terus tumbuh menjadi 8,5 juta orang pada 2013, lalu lima tahun kemudian bertambah menjadi 11 juta orang, dan tercatat sebanyak 11,5 juta orang pada 2019 lalu.
Perusahaan rintisan atau startup yang sekarang marak bertumbuh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tenaga kerja di subsektor energi baru terbarukan dan konservasi energi.