"Chernobyl berada di dalam ruang besar yang tidak berpenghuni. Reaktor Ukraina lainnya tidak terisolasi dengan cara yang sama,” terang pakar kebijakan nuklir Prof James Acton pada Kamis (24/2/2022).
"Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak dirancang untuk zona perang,” ujarnya.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Diketahui, pasukan Rusia merebut pabrik itu, sekitar 130km (80 mil) utara ibukota, Kyiv, setelah pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan para perwira Ukraina berjuang untuk mempertahankannya, "agar tragedi 1986 tidak terulang."
Dia menyebut serangan Rusia di Chernobyl sebagai "deklarasi perang melawan seluruh Eropa."
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Pejabat Rusia belum mengomentari pertempuran tersebut.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan Ukraina menginformasikan pada Jumat (25/2) bahwa reaktor tenaga nuklir negara itu terus beroperasi "dengan aman dan selamat". [Tio]