WahanaListrik.com | Warga korban banjir di Desa Kedawung Kulon, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur sulit mendapatkan air bersih.
Sebab, sumur bor di rumah mereka tidak bisa digunakan. Listrik mati sehingga pompa air tidak berfungsi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sobari, warga setempat, mengatakan dirinya bingung mencari air untuk bersih-bersih rumah, mandi, dan kebutuhan lain. Seperti makan dan minum.
”Mau ambil air di mana. Ini saya sekeluarga belum makan,” ungkapnya di lokasi.
Dia berharap PLN segera menghidupkan listrik. Jika tidak ada air, warga akan semakin menderita. Sebab, semuanya menggunakan sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
”Saya harapkan listrik segera dihidupkan karena ini kebutuhan mendasar,” keluhnya.
Zainal, warga lain, mengaku sebenarnya sulit juga bila PLN menghidupkan listrik. Mungkin, ada risiko bahaya. Misalnya, ada warga yang tersengat listrik.
”Kami berharap ada bantuan pemerintah agar kebutuhan air terpenuhi,” ungkapnya.
Manajer Keuangan, SDM, dan Administrasi PLN UP3 Pasuruan Aditthia Pratama Putra mengatakan, ada risiko tinggi jika arus listrik dinyalakan saat banjir belum surut.
Karena itu, dia meminta masyarakat bersabar untuk sementara. “Risikonya tinggi. Jadi, kami masih menunggu air surut,” tandasnya.
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron yang kemarin datang ke lokasi mengatakan akan berusaha membantu memenuhi kebutuhan darurat warga. Seperti air minum, makan, dan sebagainya. Mereka saat ini sangat membutuhkan.
”Yang kami lakukan saat ini membagikan sembako, makanan ringan, serta kebutuhan makan dan minum,” katanya.
Gus Mujib, sapaan Wabup, telah membagikan nasi bungkus kepada masyarakat terdampak.
Selain membangun dapur umum, Pemkab Pasuruan mendistribusikan minuman dalam kemasan, air bersih, hingga obat-obatan.
“Tadi kami kirim 1.600 nasi bungkus. Sore ini bikin lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak banjir di Grati maupun Rejoso dan Winongan,” jelasnya. [Tio]