2. Flexing
Ada beberapa agensi yang memfasilitasi harta-harta sewaan bagi siapapun yang ingin terlihat kaya.
Baca Juga:
Kekayaan Haji Isam Nyaris Rp15 Triliun, Namun Belum Masuk Daftar Forbes
Mereka menyediakan beberapa properti barang mewah seperti jet pribadi, uang tunai puluhan juta rupiah dan lainnya.
Bahkan di China ada pula tagihan palsu yang sengaja dibuat untuk flexing atau pamer di media sosial.
Bukan tanpa alasan, tujuannya untuk mengangkat kelas para crazy rich palsu agar terlihat hidup mewah di depan publik.
"Gua nggak tahu itu uang asli atau nggak, tapi mereka sudah prepare dan ini nggak mahal," ujar Tom.
Baca Juga:
Antam Menang di MA, Klaim Rp 1,1 Triliun Budi Said Gugur
3. Butuh Validasi
Crazy rich palsu sangat membutuhkan validasi dari orang lain. Oleh karena itu, mereka kerap memperlihatkan kekayaan mereka terus-menerus di media sosial.
Bukan tanpa alasan, mereka ingin mendapatkan hak layaknya orang kaya sesungguhnya. Validasi ini tentu diharapkan bisa mengangkat derajat dan kelas mereka.
"Mereka itu butuh satu afirmasi bahwa gua kaya. Ketika dapat validasi, pasarnya nomer satu kita ini hidup untuk validasi," terang Tom.