4. Mentoring Palsu
Crazy rich palsu tak hanya berbicara tentang uang, tapi juga menasehati orang-orang tentang cara mendapatkan uang hingga menjadi orang kaya.
Sasaran mereka adalah anak muda dan pura-pura menjadi seorang mentor.
Baca Juga:
Kasus Emas Antam, PT Jakarta Perberat Vonis Budi Said Jadi 16 Tahun Penjara
Dalam seminarnya akan ada banyak orang yang belajar tentang cara memanipulasi orang yang bertujuan untuk menambah kekayaan diri sendiri.
Para orang kaya palsu ini akan melakukan flexing di media sosial tentang pencapaiannya. Tidak hanya berupa kemewahan, tapi juga foto dengan orang-orang terkenal.
Tujuannya untuk meyakinkan orang-orang bahwa orang terkenal tersebut telah bergabung dengan bisnisnya. Bahkan, foto-foto itu dimasukkan ke dalam website mereka demi menggaet minat anak-anak muda yang ingin kaya.
Baca Juga:
Hakim Vonis 5 Tahun Penjara untuk Helena Lim, Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa
"Mereka bukan hanya omongin tentang uang tetapi menasihati orang tentang uang. Itu bisa menjadi bisnis masuk ke trading, masuk ke ini, jualan seminar. Mereka banyak sekali yang belajar linguistic how to manipulate people. Kalau ini untuk memperkaya diri sendiri ini ngeri," papar Tom.
5. Maling Teriak Maling
Maling teriak maling yang dimaksud di sini adalah menjatuhkan orang lain demi mendapat validasi dari publik.
Mereka akan menjelek-jelekkan orang lain, bahkan menyebutnya sebagai penipu agar publik lebih berpihak dengan para crazy rich palsu. Padahal, mereka yang sedang menipu orang-orang tersebut.