”Salah satu nilai yang saya dapat dari Pak Himawan Soetanto adalah komandan harus dekat dengan anak buah. Komandan harus bersama mereka dari bangun pagi sampai tidur. Komandan harus cek bagaimana kondisi anak buah mulai dari dapur, kamar mandi, bahkan harus juga periksa pakaian dalam anak buah,” katanya.
Prabowo mengaku mengenal sosok Himawan Soetanto saat dirinya masuk AKABRI. Saat itu, yang bersangkutan menjabat sebagai Wakil Gubernur AKABRI Bidang Operasi Pendidikan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Memiliki kemampuan bahasa Inggris, Belanda dan Jepang, Himawan Soetanto merupakan sosok pemimpin yang berwawasan luas karena gemar membaca, santai dan tidak kaku serta dekat anak buah.
”Belajar dari Pak Himawan Soetanto tersebutlah, saya mempunyai kebiasaan mengecek detail dapur dan pelengkapan anak buah. Pada suatu waktu saya pernah menemukan pakaian dalam prajurit sudah cokelat bukan putih lagi. Saya juga pernah menemukan korupsi yang paling banyak itu selalu dari dapur. Daging satu kilogram untuk 16 orang. Akhirnya di TNI sempat disebut daging silet. Karena daging setipis silet. Tragis,” kenangnya.
Masalah makan, kata Prabowo, adalah sangat vital untuk prajurit.
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
Bahkan, Napoleon Bonaparte, pemimpin militer terbesar dalam sejarah Prancis pernah mengatakan bahwa suatu tentara itu bergeraknya di atas perut. Artinya, kalau tidak ada makan, suatu tentara tidak mungkin bergerak.
”Saya anjurkan kepada seluruh yang ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan pernah mencuri dari anak buah. Ini adalah rumus paling cepat untuk saudara dilawan oleh anak buah,” tuturnya.
Prabowo juga mengingat nasihat yang disampaikan seniornya angkatan 68 yang bernama Sunarto.