"Guna mengatasi hal ini pemerintah telah melakukan intervensi dengan menugaskan Bulog melalui surat kami nomor 286/M-DAG/SD/3/2022 tanggal 24 Maret 2022 untuk menjalankan program bantuan pembelian selisih harga kedelai di tingkat perajin tempe tahu sebesar Rp 1.000 per kg," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, dikutip Kamis (31/3/2022).
"Kami sudah koordinasi dengan importir untuk pastikan kedelai dan harganya sudah Rp 12.000 di perajin," smabungnya.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Lebih lanjut, Oke mengatakan bahwa subsidi harga tersebut bersumber dari anggaran cadangan stabilisasi harga pangan atau CSHP.
Menurut Oke, subsidi ini telah disiapkan dan akan disalurkan.
Dengan kebijakan selisih harga ini, Kemendag berharap dapat menyelamatkan setidaknya 150 ribu pelaku usaha atau perajin tahu dan tempe.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
"Harga kedelai cenderung tinggi mengikuti harga internasional, mengingat 95 persen kebutuhan dipenuhi dari impor," ucapnya.
Sekadar informasi, naiknya harga kacang kedelai impor sebagai bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe, memicu aksi mogok produksi dan dagang perajin tahu dan tempe di wilayah pulau Jawa pada Februari lalu. [Tio]
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin bercerita bahwa aksi mogok produksi dan dagang yang bakal diselenggarakan pada 21, 22 dan 23 Februari merupakan ujung dari keresahan yang dialami perajin tahu dan tempe sejak Desember 2021. Keresahan tersebut berangkat dari harga kedelai yang mengalami kenaikan setiap harinya.