Dalam unggahan terpisah, Energoatom mengatakan pihak Rusia telah secara resmi setuju untuk menyerahkan kembali tanggung jawab untuk melindungi Chernobyl kepada Ukraina.
Mereka membagikan pindaian dokumen yang ditandatangani oleh orang-orang yang diidentifikasi sebagai anggota staf senior di Chernobyl, pejabat militer Rusia yang ditugaskan untuk menjaga Chernobyl. Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian dokumen tersebut.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
Sebelumnya, Ukraina telah berulang kali menyatakan keprihatinan keamanan tentang Chernobyl, menuntut penarikan pasukan Rusia yang kehadirannya mencegah rotasi personel untuk sementara waktu.
Awal pekan ini, para pekerja di lokasi tersebut mengatakan kepada Reuters, tentara Rusia telah mengemudi tanpa perlindungan radiasi melalui Hutan Merah, bagian yang paling terkontaminasi radioaktif dari zona di sekitar Chernobyl, mengeluarkan awan debu radioaktif.
Energoatom mengatakan, sebagai akibat dari kekhawatiran mereka tentang radiasi, "hampir mulai terjadi kerusuhan di antara para prajurit," menunjukkan inilah alasan kepergian mereka yang tidak terduga.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Sementara, IAEA mengatakan belum dapat mengkonfirmasi laporan pasukan Rusia yang menerima dosis radiasi tinggi.
Terpisah, diminta untuk mengomentari akun dari staf Chernobyl, kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi.
Sebelumnya, kepala Energoatom mendesak IAEA untuk membantu memastikan pejabat nuklir Rusia tidak ikut campur dalam operasi Chernobyl dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, terbesar di Eropa, yang juga diduduki oleh tentara Rusia, pada Hari Kamis. [Tio]