“Ikatan Dokter Anak Indonesia tidak menyebutkan penyakit baru ini dengan istilah misterius. Kita menyebutnya sebagai hepatitis akut, karena gejala penyakit langsung muncul dalam tempo kurang dari dua pekan. Ini bukan penyakit misterius, hanya saja memang belum dapat diidentifikasi jenisnya,” ujar Lucy menambahkan.
Per 21 April, hepatitis akut jenis baru ini sudah menyebar ke 16 negara. Kasus terbanyak di Inggris Raya dengan 114 kasus, saat ini bahkan sudah 163 kasus.
Baca Juga:
Dugaan Hepatitis Akut Misterius di RI Tambah Lagi Jadi 20
Kemudian di Irlandia (5 kasus), Spanyol (13 kasus, 3 di antaranya dijumpai pada bayi), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia dan Prancis masing-masing 2 kasus, serta Rumania dan Belgia masing-masing 1 kasus.
Akhir April penyakit baru ini sudah mencapai Kanada dan Jepang. Sedangkan pada Mei sudah mencapai Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dijumpai empat kasus hepatitis akut baru yang mengakibatkan empat penderita meninggal dunia.
Baca Juga:
Hati-hati, Malas Cuci Tangan Sebelum Makan Bisa Sebabkan Hepatitis Akut
Tiga kasus terjadi di Jakarta, sedangkan satu kasus ada di Tulungagung, Jawa Timur.
Berdasarkan pemberitahuan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kementerian Kesehatan RI sudah menggelar rapat dengan nama Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Penyebabnya pada 1 Mei.
Dalam diskusi virtual yang digelar IDAI pada 7 Mei, terungkap bahwa belum ada kasus hepatitis akut baru yang dijumpai pada orang dewasa.