“Dari situ kebiasaan makanan yang manis untuk berbuka mulai menyebar. Aneka bubur manis, kue manis, dan es jadi favorit untuk mengembalikan energi usai berpuasa,” terangnya.
Sedangkan, menu gorengan baru muncul setelah minyak goreng dikenal luas. Masyarakat mulai punya kebiasaan baru dalam berbuka puasa, menyantap gorengan bercita rasa manis maupun gurih.
Baca Juga:
140 Pelajar Konvoi Buka Puasa 'On The Road’ Ditangkap Polres Jakpus
Sementara itu, Amaliah, staf peneliti makanan tradisional dan keragaman pangan lokal Nusantara Pusat Studi Pangan & Gizi UGM mengungkapkan, menu khas Ramadhan muncul dari pemanfaatan bahan-bahan yang ada di alam.
Keragaman komunitas yang ada di Indonesia juga punya pengaruh cukup besar.
Tiap periode, akan muncul tren makanan baru sesuai komunitas atau akulturasi yang terjadi.
Baca Juga:
Bersama Berbagi di Bulan Suci, Ormas Pemuda Batak Bersatu Jakbar Berbagi Takjil
“Di Jakarta, dengan berbagai komunitas yang ada, muncul banyak sekali ragam makanan untuk berbuka. Mulai dari bubur kampiun, ragam kolak, dan lain lain,” pungkasnya. [Tio]