Salah satu ASN, Kusnandar, menyampaikan pengalamannya menggunakan sarung goyor sebagai pakaian kerja.
Pegawai di Dinas Kominfo Pemalang merasa nyaman dan tidak ada kesulitan meskipun pemakaian sarung goyor tersebut tidak seperti pemakaian sarung pada umumnya.
Baca Juga:
Begini Kisah Srikandi PLN Siaga Sepanjang Arus Mudik dan Balik Lebaran
"Video cara pemakaian sarung goyor dari pak bupati saya praktekan dan ternyata mudah," ungkapnya.g
Kusnandar mengaku mempunyai tiga koleksi sarung goyor. Baginya, sangat penting sarung goyor digunakan digunakan di kalangan ASN sebagai ajang promosi.
"Kalau soal harga kita tahu sarung oyor lebih mahal dibanding sarung-sarung pabrikan. Kita memaklumi itu karena proses pembuatannya masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) sebagai industri rumahan," ujarnya.
Baca Juga:
Lepas Pawai Takbir, Bupati Toba Sebut Toba Sebagai Gambaran Kerukunan Umat Beragama
Sebagai informasi, sarung goyor diproduksi secara manual oleh penenun di Desa Wanarejan, Kecamatan Taman Pemalang.
Produksinya juga sudah menembus pasar ekspor terutama ke negara-negara timur tengah.
Ciri khas sarung goyor Pemalang ditenun menggunakan benang rayon yang menghasilkan kain lembut dan nyaman.