WahanaListrik.com | Memanfaatkan limbah daun dan kulit bawang merah, Kelompok Tani Mustika di Kramat Jati, Jakarta Timur mengubahnya menjadi pupuk kompos organik dengan nilai jual tinggi.
Dari 3 kuintal bahan baku berupa limbah bawang merah bisa diolah menjadi 53 kg pupuk kompos organik.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
Hasil produksi pupuk diberi lebel Kopi Dara yang merupakan singkatan dari Kompos Pilihan Dari Bawang Merah.
Kopi Dara bermula dari keresahan warga akan tumpukan limbah bawang merah karena sebagian dari mereka bekerja menjadi pengupas bawang merah.
Inisiatif muncul dari Kelompok Tani Mustika yang berdiri tahun 2017 untuk mengubah limbah menjadi sesuatu yang menghasilkan manfaat.
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
PLN Peduli turut hadir untuk berkolaborasi memberikan mesin pencacah atau crusher dan pelatihan agar pupuk mempunyai nilai jual yang tinggi. Hadirnya mesin pencacah dengan energi listrik membuat pupuk yang diproduksi Kopi Dara menjadi lebih halus sehingga kualitas lebih meningkat.
“PLN Peduli sangat antusias untuk mendorong Kelompok Tani Mustika ini supaya lebih maju lagi dengan Kopi Daranya karena selain membantu untuk lingkungan lebih bersih juga ada nilai ekonomisnya, jadi manfaatnya ganda,” terang Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya.
Awalnya, pupuk hanya digunakan untuk kebutuhan anggota kelompok tani maupun RPTRA. Namun, saat ini Kopi Dara sudah dijual untuk umum.