"Untuk (jumlah) korban (tewas) berubah. 17 yang terbakar di tempat hiburan malam Double O dan satu meninggal akibat penganiayaan," ungkap Dedi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (25/1/2022).
Dedi menyampaikan, 17 korban yang meninggal dunia di tempat karaoke tersebut adalah para pekerja. Di antaranya penyanyi, penari, dan pemandu lagu.
Baca Juga:
Polri Catat 228 Kecelakaan Terjadi di Hari Pertama Lebaran
Dedi mengatakan, pihaknya merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat imbas bentrokan itu.
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi.
Tak hanya itu, Dedi menyebut, Polda Papua Barat jajaran juga telah bertemu dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai guna mencegah timbulnya aksi serupa.
Baca Juga:
Polri Pulangkan 29 WNI yang Diduga Terlibat Judi Online dan Penipuan di Filipina
"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," ujar Dedi.
Mantan kapolda Tengah ini menambahkan, Polda Papua Barat jajaran saat ini masih mencari pelaku dari bentrokan yang terjadi pada Selasa dini hari itu.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut," ujarnya. [Tio]