"Untuk (jumlah) korban (tewas) berubah. 17 yang terbakar di tempat hiburan malam Double O dan satu meninggal akibat penganiayaan," ungkap Dedi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (25/1/2022).
Dedi menyampaikan, 17 korban yang meninggal dunia di tempat karaoke tersebut adalah para pekerja. Di antaranya penyanyi, penari, dan pemandu lagu.
Baca Juga:
Supratman Andi Agtas: Putusan MK Final, Tapi Tidak Berlaku Surut untuk Polri
Dedi mengatakan, pihaknya merangkul tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat imbas bentrokan itu.
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi.
Tak hanya itu, Dedi menyebut, Polda Papua Barat jajaran juga telah bertemu dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai guna mencegah timbulnya aksi serupa.
Baca Juga:
Mahfud MD Tegaskan Komisi Reformasi Polri Bukan Atasan Pengawas atau Auditor Polri
"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," ujar Dedi.
Mantan kapolda Tengah ini menambahkan, Polda Papua Barat jajaran saat ini masih mencari pelaku dari bentrokan yang terjadi pada Selasa dini hari itu.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut," ujarnya. [Tio]