Manajer Keuangan, SDM, dan Administrasi PLN UP3 Pasuruan Aditthia Pratama Putra mengatakan, ada risiko tinggi jika arus listrik dinyalakan saat banjir belum surut.
Karena itu, dia meminta masyarakat bersabar untuk sementara. “Risikonya tinggi. Jadi, kami masih menunggu air surut,” tandasnya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron yang kemarin datang ke lokasi mengatakan akan berusaha membantu memenuhi kebutuhan darurat warga. Seperti air minum, makan, dan sebagainya. Mereka saat ini sangat membutuhkan.
”Yang kami lakukan saat ini membagikan sembako, makanan ringan, serta kebutuhan makan dan minum,” katanya.
Gus Mujib, sapaan Wabup, telah membagikan nasi bungkus kepada masyarakat terdampak.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Selain membangun dapur umum, Pemkab Pasuruan mendistribusikan minuman dalam kemasan, air bersih, hingga obat-obatan.
“Tadi kami kirim 1.600 nasi bungkus. Sore ini bikin lagi untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak banjir di Grati maupun Rejoso dan Winongan,” jelasnya. [Tio]