Suhu di Hong Kong pada 2 Mei tercatat 16,40 Celcius, yang merupakan terendah pada bulan Mei sejak 1917. Di Distrik Umphang, Thailand bagian barat yang berbatasan dengan Myanmar, suhu udara tercatat 13,60 Celcius pada 4 Mei. Itu adalah suhu terendah yang pernah tercatat di Thailand pada Mei.
“Bahaya cuaca dan iklim terutama banjir badai dan kekeringan, memiliki dampak yang signifikan pada banyak negara di kawasan Asia. Ini mempengaruhi pertanian dan ketahanan pangan, serta berkontribusi pada peningkatan perpindahan dan kerentanan migran, pengungsi, dan orang terlantar. Kondisi tersebut juga memperburuk risiko kesehatan, masalah lingkungan, dan hilangnya ekosistem alam,” ujar Petteri Taalas, Sekjen WMO.
Baca Juga:
BMKG Perkirakan Sebagian Besar Wilayah Sulawesi Utara Akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Menurut catatan WMO, Asia mengalami suhu terpanas pada 2020 dengan peningkatan rata-rata 1,390 Celcius dibandingkan kurun waktu 1981-2010.
Bahkan suhu terpanas hingga 380 Celsius pada 2020 juga tercatat di Kota Verkhoyanks, Rusia. Itu adalah suhu tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Lingkaran Arktik.
Dari catatan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), badan PBB yang mengurusi masalah ekonomi dan sosial di Asia Pasifik, bencana alam banjir, kekeringan, dan badai di Asia pada 2020 menyebabkan kerugian hingga 408 miliar dolar AS atau hampir Rp 6000 triliun!
Baca Juga:
Siklon Tropis Yinxing Terpantau Dekati Indonesia, Ini Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
Jadi sebaiknya Indonesia mewaspadai suhu panas ekstrem yang muncul akhir-akhir ini.
BMKG sedini mungkin memberikan peringatan tentang ancaman kekeringan, yang bukan mustahil melanda Indonesia selepas Mei ini. Bumi memang semakin panas dan tak menentu. Dikutip Antara. [Tio]