Ini membuat anak buahnya yang berada di belakangnya kewalahan mengejar sang komandan.
Anggota Kompi A selalu teringat dalam setiap kontak senjata, US Carabine milik Hartino yang selalu menjadi senapan pertama pasukan Ranger melepaskan peluru.
Baca Juga:
Banyak Disomasi, Pesulap Merah Dapat Dukungan dari Rudi Salim
Keunikan lain dari Ipda Hartino yakni setiap regu yang dipimpinnya selalu bertemu pemberontak baik dalam misi di Jabar tahun 1959 maupun di Sumatera pada tahun 1960.
Karena inilah, anak buahnya mengira Hartino memiliki jimat yang mampu menjejak pemberontak.
Konsekuensinya, setiap regu yang komandonya diambil alih Hartino harus selalu menyiapkan amunisi tambahan sebagai persiapan menghadapi kontak tembak yang biasanya berlangsung lama.
Baca Juga:
70 Orang Tewas Akibat Serangan Koalisi Pimpinan arab Saudi di Yaman
Gerombolan pemberontak yang bertemu pasukan Ranger pimpinan Hartino selalu dikejar dan jarang dilepaskan.
Hartino juga memiliki kebijakan lapangan yang terkenal di kalangan anak buahnya yaitu tidak diperkenankan membawa tawanan dalam pertempuran.
Artinya, setiap musuh harus ditembak. Itulah yang membuat sosok Ipda Hartino menjadi kontroversial.