Selepas penugasan dalam operasi Trikora, Hartino ditugaskan memimpin Kompi Brimob organik di Sulawesi.
Tugas itu merupakan promosi untuk kenaikan pangkat menjadi AKP.
Baca Juga:
70 Orang Tewas Akibat Serangan Koalisi Pimpinan arab Saudi di Yaman
Lantaran sosok kontroversial dan idealismenya menjadi penyebab Hartino tidak bisa menjadi perwira tinggi, padahal saat itu dia memimpin jajaran pasukan khusus.
Pemindahan AKP Hartino ke Sulawesi diduga adanya “ketakutan” para perwira di Markas Besar DKN (Djawatan Kepolisian Negara sekarang Mabes Polri) terhadap kenekatan Hartino.
Jabatan terakhir Hartino adalah instruktur di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. [Tio]