WahanaListrik.com | Harry Roesli adalah ikon musik kontemporer.
Kemampuannya berintersaksi dengan segala jenis aliran musik memungkinkan dirinya masuk di setiap lapisan masyarakat.
Baca Juga:
Solvania Band Resmi Luncurkan Album Perdana: BENALU
Dirangkum dari berbagai sumber, pada awal kariernya, Harry tak langsung bersentuhan dengan musik kontemporer.
Layaknya anak muda seangkatannya, musik rock n’ roll merasuki jiwanya. Bersama Harry Potjang, sahabatnya waktu SMP, ia membentuk band Batukarang pada 1968.
Pada saat Bandung diinvasi musik psikedelik. Batukarang berubah nama menjadi Tippis.
Baca Juga:
Konser Super Diva 2 September di Indonesia Arena Hadirkan Musik Lintas Generasi
Di sini, Harry makin memperlihatkan kepiawaiannya dalam merekam ulang peristiwa sosial dan politik ke dalam lirik-lirik lagu.
Tahun 1971 ia membentuk Gang Of Harry Roesli bareng Albert Warnerin (gitar, perkusi, vokal), Iwan Abdurachman (gitar, vokal), Janto Soedjono ((drum, perkusi), Indra Rifai (organ, piano, perkusi), dan Harry Potjang (harmonika, perkusi, vokal).
Melalui album pertama bertajuk Philosophy Gang, Harry menunjukkan betapa ia jatuh cinta pada isu lingkungan. Malaria salah satu komposisi yang hingga kini masih mendengung merupakan gambaran buramnya pemerintah kita saat itu.