Berbagai kegiatan yang digelutinya sebetulnya menunjukkan bahwa Harry bukanlah seorang pemusik rock. Sebagaimana musik lainnya, rock hanyalah media untuk berekspresi, terutama untuk kaum muda, inilah kelebihan Harry.
Selama 26 tahun, tidak kurangi 25 judul album dirampungkannya. Bisa dikatakan, Harry lebih produktif dibanding para pemusik pop dan rock pada umumnya di negeri ini.
Baca Juga:
Solvania Band Resmi Luncurkan Album Perdana: BENALU
Dalam kurun waktu yang hampir sama, God Bless hanya menghasilkan lima album, ditambah dengan solo album Achmar Albar juga masih di bawah jumlah milik Harry.
Menurut majalah Rolling Stone Indonesia, yang bisa menandingi Harry dalam jumlah album mungkin hanya Koes Plus dan Hetty Koes Endang.
Hasil rekaman ‘Rock Opera Ken Arok’ pada tahun 1977 bahkan sempat menjadi rebutan dua produser, Apple Records dan Eterna, hingga harganya melonjak menjadi Rp 4 juta, tawaran yang sangat tinggi waktu itu.
Baca Juga:
Konser Super Diva 2 September di Indonesia Arena Hadirkan Musik Lintas Generasi
Kalau dihitung berdasarkan harga kaset tahun 1977, nilai rekaman Ken Arok itu sekarang berkisar antara Rp100-Rp200 juta.
Harry Roesli adalah seorang manusia super sibuk.
Ia nyaris selalu berada di berbagai aspek kehidupan.