Ia bergaul dengan sejumlah LSM, musisi, dramawan, pejabat pemerintah, hingga pengamen jalanan.
Kehidupannya bagai mesin sehingga mengakibatkan dirinya jatuh sakit lantaran pola makan dan tidurnya awut-awutan. Diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol tinggi, dan paru-paru membuatnya keluar masuk rumah sakit berkali-kali.
Baca Juga:
Dilarang Bernyanyi! Rezim Taliban Tangkap 14 Warga Gara-Gara Musik Malam Hari
Bulan Desember 2004 tubuhnya kembali ambruk akibat penyempitan pembuluh darah.
Ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Sabtu 11 Desember 2004 tensi darahnya tinggal sekitar 60. Tim dokter pun segera dihubungi, namun jiwanya sudah tak tertolong lagi.
Harry Roesli mengembuskan napas terakhir pada hari Sabtu, 11 Desember 2004 sekitar pukul 19.55 WIB.
Baca Juga:
Perkuat IP Musik Indonesia, Menekraf Audiensi dengan Organisasi HAKI Dunia
Jenazah lelaki kelahiran 10 September 1951 itu disemayamkan di rumah duka, Jalan Besuki 10 Menteng, Jakarta Pusat. Keesokan harinya Harry dimakamkan di pemakaman keluarga di Pasirmulya Bogor. [Tio]