"Perkiraan kami, akan terlihat penurunan [dalam produksi metana], tetapi tidak signifikan seperti yang kami duga sebelumnya," katanya dikutip dari viva.
"Tetapi kemudian kami melihat peningkatan pendapatan yang cukup signifikan yang dapat diperoleh hanya dengan memperkirakan nilai asam laktat yang kami lihat dalam literatur."
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
Manfaat finansial dan sosial Fasilitas milik Richgro menggunakan makanan yang dibuang, seperti buah dan sayuran, pai isi daging, susu dan limbah pembuatan bir dari toko dan pabrik produsen.
Chris yakin ada manfaat lisensi ekonomi dan sosial bagi bisnis yang mengirimkan limbah mereka ke fasilitas anaerobik, ketimbang ke tempat pembuangan akhir.
"Ongkos membuang limbah adalah antara AU$150 hingga AU$250 (Rp 1,5 sampai Rp 2,5 juta) per ton, yang malah berakhir menumpuk di suatu tempat. Sementara jika Anda membawanya ke sini [fasilitas anaerobik], Anda membayar kurang dari itu," ujarnya.
Baca Juga:
BPOM Perkenalkan Regulasi Baru untuk Jamin Keamanan Konsumen Daring
"Dan pada dasarnya Anda juga menghasilkan energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca dan semuanya itu."
"Perusahaan pasti senang jika mereka bisa mengatakan telah mengurangi limbah, tapi mereka juga ingin memastikan membuangnya dengan cara yang benar."
"Saya rasa begitu konsumen mulai mendengar lebih banyak tentang fasilitas semacam ini dan memahami ke mana limbahnya, maka keberlangsungannya akan lebih baik."