WahanaListrik.com | Pemerintah secara bertahap akan mengalihkan sumber energinya dari bahan bakar fosil ke energi nuklir.
Dua tempat, yakni Pulau Kalimantan dan Bangka Belitung jadi lokasi pembangunan PLTN pertama di Indonesia.
Baca Juga:
Kurangi Emisi, PLN Bangun Tiga Skenario Transisi Energi
Sampai sekarang energi nuklir menjadi kontroversi. Bahkan Jerman mengharamkan wilayahnya "dihuni" PLTN.
Melansir laman greenamerica.org, saat ini terdapat 444 pembangkit listrik fisi nuklir di 30 negara di seluruh dunia, dengan 63 pembangkit lainnya berpotensi dalam pembangunan.
Berikut ini 10 pertimbangan yang harus dicermati baik oleh mereka atau negara yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nukli:
Baca Juga:
Soal PLTN, Pemerintah Diminta Mulai Siapkan Pulau Kosong untuk Tempat Pembuangan Limbah Radioaktif
1. Limbah Nuklir
Limbah yang dihasilkan oleh reaktor nuklir tetap radioaktif selama puluhan hingga ratusan ribu tahun.
Saat ini, tidak ada solusi penyimpanan jangka panjang untuk limbah radioaktif, dan sebagian besar disimpan di fasilitas sementara di atas tanah.
Fasilitas ini kehabisan ruang penyimpanan, sehingga industri nuklir beralih ke jenis penyimpanan lain yang lebih mahal dan berpotensi kurang aman.